Kritik Cerdas Ganjar Pranowo Kepada Mentri Perdagangan
SEMARANG sorotnuswantoro.com || Bertemu perwakilan Kementerian Perdagangan, Kesempatan itu digunakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyampaikan keresahan rakyat soal kelangkaan minyak goreng. Ganjar menyatakan, sebagai gubernur dirinya ikut malu dengan kondisi yang terjadi saat ini. Hal itu disampaikan Ganjar, di hadapan forum High Level Meeting, yang digelar semarang, Selasa (22/3). Ganjar menyebut, Indonesia adalah produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar di dunia tapi rakyatnya kesulitan mendapatkan minyak goreng, ibarat tikus mati di lumbung padi.
Pada kesempatan itu, Ganjar mengusulkan Kemendag untuk mengatur perusahaan produsen minyak goreng. Agar pengusaha tidak mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. salah satu tindakan yang bisa diambil adalah dengan mengendalikan Domestic Market Obligation sebesar 20 persen . serta membebankan distribusi minyak goreng pada perusahaan.
Selain itu, Ganjar mengatakan, penanganan harga minyak goreng yang fluktuatif tidak bisa terus melihat dari sisi hilir Justru penanganan dari sisi hulu adalah poin paling penting.
“Maka saya minta teman-teman dari perhutani untuk menyiapkan lahan bekerjasama dengan distan kita agar kita bisa tanam. Ini mestinya kita mengambil tindakan, aturan yang bisa menguntungkan petani juga dan sinergi dengan mereka,” katanya.
Sebab, fluktuasi harga minyak goreng mulai mempengaruhi komoditas lain. Untuk itu, lanjut Ganjar, pemerintah juga mesti menyiapkan alternatif dan mengedukasi masyarakat.
“Termasuk daging kerbau yang ada 70 ton di Jawa Tengah punya bulog, itu kita siapkan. Kalau daging sapinya tinggi ya kita edukasi, ini ada daging kerbau beku nih, segera beli. Cuma 70ribu harganya lebih murah. Jadi artinya dari sisi stok aman tapi harga yang masih fluktuatif nah ini yang coba kita kendalikan dengan rapat tadi,” tandas Ganjar.