Napak Tilas Ulama Di Desa Sirau Dukuh Pengungsen Karangmoncol
Napak tilas sejarah yang kita gali pada hari ini merupakan sebuah proses perjuangan dan bentuk pengabdian ulama tempo dulu yang berdagang dan bersyiar , tempaanya jauh berbeda jika di bandingkan dengan era zaman ini, semuanya lebih di mudahkan dengan perkmbangan zaman, dilengkapi dengan kendaraan dan tekhnologi yang memudahkan semua.
Sejarah yang akan kita gali pada kesempatan kali ini adalah eyang sadur, ceritanya sangat familiar di kalangan masyarakat desa sirau kecamatan karangmoncol, tepatnya di dukuh pengungsen. Cerita ini di wariskan kepada anak cucunya turun temurun dari zaman dahulu.
"Slaman slumun slamet anak putune mbah sadur arep liwat", kalimat ini yang akan di sebutkan jika masyarakat melewati tempat tempat wingit ujar toni.
Ketika kami gali informasi tentang eyang sadur kepada ustad abdul Ghofur bliau menuturkan, "cerita mbah sadur telah di wariskan turun temirun, konon bliau berada di sini karna berdagang, namun bliau juga mengajarkan ajaran dari kitab yang bliau bawa yaitu ihya ulumudin, dan bliau di kenal seorang yang sakti mandraguna yang dapat menaklukan jin".ungkapny
Hari ini masyarakat juga sedang bergotong royong untuk membangun makam tersebut dan melantunkan sholawat dengan musik terbangan. Pak Dimyati kepala dusun Pengungsen menuturkan, kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah guyub rukun dalam melakukan gotong royong membuat cungkup dan mempertahankan sejarah dan budaya terbangan".tuturnya
Kisah mbah sadur sepertinya tidak jauh berbeda dengan kisah salah satu santrinya syeh jambukarang di desa bandingan karang jambu yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut namun huallohualam.red
Sabtu, 08 Oktober 2022