Wonosobo: Sejarah Dan Asal Usul Julukan “negeri Di Atas Awan”

Wonosobo: Sejarah Dan Asal Usul Julukan “negeri Di Atas Awan”
10-Apr-2025 | sorotnuswantoro Wonosobo

Oleh: Andika Bagus Cahyo Setyawan., S.Sos.

Wonosobo, sebuah kabupaten yang terletak di jantung Provinsi Jawa Tengah, dikenal luas sebagai “Negeri di Atas Awan”. Julukan ini bukan sekadar nama puitis, tetapi mencerminkan kondisi geografis dan pesona alam yang dimiliki wilayah ini. Di balik keindahannya yang memikat, tersimpan pula sejarah dan fakta menarik yang membentuk identitas Wonosobo sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Asal Usul Julukan “Negeri di Atas Awan”

Julukan ini disematkan kepada Wonosobo karena letaknya yang berada di dataran tinggi, dengan ketinggian sekitar 2500 meter di atas permukaan laut. Lebih dari separuh wilayah Wonosobo, yaitu sekitar 56,37 persen, terdiri atas pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan yang cukup curam—berkisar antara 15 hingga 40 persen.

Kondisi geografis tersebut menyebabkan suhu udara di Wonosobo relatif rendah, bahkan bisa mencapai titik yang sangat dingin saat musim hujan atau malam hari. Tak jarang, wilayah ini diselimuti oleh kabut tebal yang menutupi hampir seluruh lanskap kota. Fenomena kabut inilah yang membuat Wonosobo tampak seperti "berada di atas awan", sehingga menginspirasi julukan yang kini melekat kuat pada identitas kota ini.

Jejak Sejarah dan Warisan Budaya

Wonosobo memiliki akar sejarah yang cukup panjang. Nama “Wonosobo” sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang berarti “hutan yang indah”. Wilayah ini dahulu merupakan bagian dari kerajaan-kerajaan di tanah Jawa, seperti Kerajaan Mataram Kuno dan kemudian berkembang menjadi daerah agraris yang subur karena letaknya yang strategis di dataran tinggi Dieng.

Keberadaan kawasan wisata Dieng Plateau—yang merupakan salah satu dataran tinggi tertua dan tertinggi di Indonesia—menambah nilai sejarah dan spiritual Wonosobo. Dieng dikenal sebagai tempat tinggal para dewa dalam mitologi Jawa kuno, dan hingga kini masih menjadi pusat kegiatan budaya seperti Ruwatan Anak Gimbal, festival budaya tahunan di Dieng dan festival balon udara tradisional.

Fakta Menarik Lainnya dari Wonosobo

1. Selain pesona alamnya, Wonosobo juga menyimpan beragam fakta menarik yang menjadikan kota ini unik:

2. Kota Dingin Tanpa AC: Karena suhu yang sudah dingin secara alami, penggunaan pendingin ruangan di rumah atau hotel hampir tidak ditemukan. Penduduk lokal dan wisatawan lebih mengandalkan pakaian hangat untuk bertahan dari dinginnya udara pegunungan.

3. Keanekaragaman Bahasa Daerah: Wonosobo memiliki 15 kecamatan dengan logat yang bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Banjarnegara yang menggunakan dialek Jawa Ngapak.

4. Tanda “Verboden” di Tengah Kota: Salah satu hal unik yang ada di pusat Kota Wonosobo adalah keberadaan tanda larangan atau “verboden” yang menjadi penanda dan pengingat bagi para pengendara, terutama dari luar daerah.

5. Kuliner Rakyat yang Menggoda: Wonosobo juga terkenal dengan makanan khas yang murah dan menggugah selera. Megono, Mie ongklok dan tempe kemul adalah tiga hidangan yang wajib dicoba, terutama saat menikmati suasana sejuk di alun-alun kota.

Penutup

Julukan “Negeri di Atas Awan” bukan hanya menggambarkan kondisi geografis Wonosobo, tetapi juga menyiratkan keindahan, kesejukan, serta kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki kota ini. Wonosobo tidak hanya layak dikunjungi karena alamnya yang menawan, tetapi juga karena ia menyimpan cerita panjang tentang kehidupan di dataran tinggi yang penuh makna.

Tags