Expansion Joint Rusak Di Jalur Bayah–malingping, Pengendara Resah Dan Minta Perbaikan Segera

LEBAK – Kondisi sambungan jembatan (expansion joint) di ruas Jalan Raya Bayah–Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, dikeluhkan para pengendara. Kerusakan berupa lubang-lubang menganga ditemukan di sejumlah titik, membuat perjalanan menjadi tidak nyaman dan berbahaya.
Jalur ini merupakan salah satu akses vital penghubung wilayah selatan Banten. Namun, kerusakan sambungan jembatan yang dibiarkan berlarut justru memicu risiko kecelakaan, terutama saat kendaraan harus berpapasan dan tidak ada pilihan selain melintasi lubang yang menganga.
“Pengguna jalan terpaksa memilih jalur dengan lubang yang lebih kecil, tapi tetap saja rawan. Pernah ada motor bersenggolan dengan mobil gara-gara menghindari lubang,” kata seorang warga Cisiih, Jumat, 13 Juni 2025.
Kerusakan parah tercatat di beberapa jembatan, seperti Jembatan Cimancak dan Jembatan Cisiih di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan. Nasib serupa juga dialami Jembatan Cipager yang berada di Kampung Sukahujan, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara.
Menurut pengakuan warga, kecelakaan sudah beberapa kali terjadi di lokasi tersebut, mulai dari kendaraan roda dua yang tergelincir hingga tabrakan akibat pengendara berupaya menghindari lubang sambungan.
“Baru beberapa minggu lalu ada yang jatuh karena terperosok ke dalam lubang,” ungkap warga Sukahujan.
Situasi makin memburuk saat malam hari. Minimnya penerangan membuat lubang-lubang tidak terlihat jelas. Jalanan yang gelap memperbesar potensi kecelakaan.
Warga menambahkan bahwa pihak terkait sempat melakukan perbaikan. Namun, hasilnya tidak bertahan lama. Beberapa bulan setelah diperbaiki, kondisi sambungan jembatan kembali rusak.
“Harapan kami, pihak pemerintah, khususnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten bisa segera turun tangan. Ini demi keselamatan pengguna jalan,” pinta warga setempat.
Warga berharap perbaikan dilakukan menyeluruh dan berkualitas agar tidak terus-menerus menjadi ancaman bagi para pengendara. Terutama karena jalur ini bukan hanya dilalui warga lokal, tetapi juga kendaraan pengangkut barang dan wisatawan yang melintasi selatan Lebak.
(Red/riswan)