Rsi Wonosobo Rayakan 30 Tahun Pengabdian Dengan Luncurkan Program Inovatif “pandu Berseri Asiikk” Dan Fasilitas Layanan Kesehatan Modern

Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo menandai tonggak sejarah pengabdiannya yang ke-30 tahun dengan sebuah gebrakan inovatif yang memperkuat sinergi pelayanan publik lintas sektor. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat secara resmi meluncurkan program unggulan bertajuk PANDU BERSERI ASIIKK dalam sebuah seremoni yang penuh makna di halaman utama RSI Wonosobo.
Peluncuran ini menjadi simbol transformasi RSI Wonosobo menuju rumah sakit modern yang tidak hanya unggul secara medis, tetapi juga adaptif, responsif, dan inklusif dalam memberikan pelayanan publik, khususnya dalam hal administrasi kependudukan.
Sinergi Lintas Sektor: RSI Wonosobo dan Disdukcapil Luncurkan “PANDU BERSERI ASIIKK”
Program PANDU BERSERI ASIIKK, akronim dari Pelayanan Administrasi Kependudukan Bersama RSI – Aman, Sigap, Inklusif, Integratif, Kolaboratif, dan Komprehensif, merupakan hasil kolaborasi strategis antara RSI Wonosobo dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wonosobo. Inovasi ini memungkinkan masyarakat memperoleh layanan administrasi kependudukan langsung di lingkungan rumah sakit secara mudah, cepat, gratis, dan tanpa birokrasi berbelit.
Layanan yang disediakan mencakup:
- Penerbitan Akta Kelahiran
- Pembuatan dan pembaruan Kartu Keluarga
- Penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA)
- Penerbitan Akta Kematian
- Perekaman dan pencetakan KTP elektronik (KTP-el)
Bupati Wonosobo: Rumah Sakit Harus Adaptif dan Ramah Pasien
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran RSI Wonosobo atas dedikasi dan kontribusi selama tiga dekade melayani umat. Ia juga memuji langkah kolaboratif RSI dengan Disdukcapil sebagai cerminan pelayanan publik yang berbasis kebutuhan masyarakat.
“Program ini adalah bukti kesiapan RSI Wonosobo menjadi institusi pelayanan kesehatan yang tidak hanya modern dari sisi fasilitas, tetapi juga dari sisi nilai dan pendekatan terhadap masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Afif menegaskan pentingnya pelayanan yang humanis. Menurutnya, keramahan petugas, estetika ruangan, dan empati dalam komunikasi merupakan bagian dari proses penyembuhan pasien.
“Dokter, perawat, bahkan tenaga non-medis dan satpam, semuanya harus bersikap ramah dan manis kepada pasien. Wajah rumah sakit harus sehat dan nyaman. Sebab pelayanan yang baik bisa jadi separuh dari proses kesembuhan,” ujarnya.
Peresmian Fasilitas KRIS dan VVIP: Layanan Kesehatan Semakin Berstandar
Sebagai bagian dari transformasi pelayanan, RSI Wonosobo juga meresmikan dua fasilitas unggulan:
- Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di Gedung Annisa, diperuntukkan bagi pasien anak, ibu bersalin, dan layanan maternitas.
- Very-Very Important Person (VVIP Room) di Gedung Al Kautsar, dirancang bagi pasien umum yang menginginkan kenyamanan dan privasi premium.
Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Wonosobo, didampingi oleh Ketua Dewan Pembina RSI KH. Muchotob Hamzah dan Ketua Umum Yayasan RSI Wonosobo, Dr. H. Jaelan Sulat, M.Kes.
KH. Muchotob Hamzah: RSI Harus Terus Jadi “Khodimul Ummah”
KH. Muchotob Hamzah dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh tenaga pengelola RSI. Ia mengingatkan bahwa RSI sebagai institusi kesehatan berbasis keislaman memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi “khodimul ummah” atau pelayan umat.
“Keberadaan dokter spesialis dan alat medis mutakhir penting. Tapi jangan lupakan bahwa unsur estetika, kaligrafi, dan suasana ruang juga menjadi bentuk terapi yang sangat dibutuhkan pasien secara psikis,” jelasnya.
Sarasehan Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat
Kegiatan hari jadi ke-30 RSI Wonosobo juga diisi dengan sarasehan reflektif yang melibatkan para ulama besar, tokoh masyarakat, dan keluarga pendiri RSI (dzuriyah). Forum ini menjadi wadah untuk mengevaluasi capaian RSI dan merumuskan arah strategis pelayanan kesehatan berbasis nilai luhur dan kemanusiaan.
RSI Berbagi: Bedah Rumah RTLH dan Beasiswa untuk 100 Anak
Komitmen RSI terhadap pengabdian sosial ditunjukkan lewat dua aksi nyata:
- Bedah rumah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) sebagai bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam peningkatan kesejahteraan rakyat.
- Bantuan pendidikan untuk 100 anak kurang mampu, sebagai investasi jangka panjang dalam mencetak generasi sehat dan cerdas.
Tiga Dekade Pengabdian, RSI Siap Menatap Masa Depan
Momentum 30 tahun RSI Wonosobo bukan sekadar selebrasi usia, melainkan penanda kesiapan institusi ini dalam menghadapi tantangan baru di dunia kesehatan. Dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan pelayanan berbasis nilai, RSI Wonosobo telah meneguhkan diri sebagai rumah sakit yang amanah, modern, islami, dan humanis.