Antisipasi Pencurian Motor Dengan Smart Key: Simak Pesan Penting Dari Teknisi Berpengalaman

Antisipasi Pencurian Motor Dengan Smart Key: Simak Pesan Penting Dari
19-Jul-2025 | sorotnuswantoro Wonosobo

Di tengah meningkatnya penggunaan sepeda motor dengan sistem smart key atau keyless ignition, masyarakat diminta untuk tidak terlena dengan kenyamanan teknologi tersebut. Pasalnya, pencurian motor kini kian canggih, terorganisir, dan memanfaatkan celah dari sistem pengamanan digital.

Anton Magisina, teknisi motor berpengalaman di Wonosobo, mengungkapkan bahwa penggunaan smart case dan remote keyless memang memberikan kemudahan bagi pengendara. Namun, ada sejumlah kerentanan yang justru bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan apabila pengguna tidak waspada.

“Jangan pernah meminjamkan remote smart key ke sembarang orang, meskipun itu teman dekat,” ujar Anton saat diwawancarai.

Menurutnya, potensi pencurian kerap kali berasal dari orang sekitar yang pernah memegang remote. Dengan teknologi yang ada, pelaku bisa dengan mudah menggandakan sinyal atau menyimpan barcode motor yang sebelumnya pernah dipinjam.

Lebih jauh, Anton menyarankan agar setiap pengguna motor keyless—terutama yang membeli dalam kondisi bekas atau second—segera mengganti sistem remotenya.

“Kita tidak pernah tahu niat pemilik sebelumnya. Bisa saja dia masih menyimpan barcode lama atau punya salinan cadangan. Lebih aman, langsung ganti unit remot,” imbuhnya.

Empat Modus Umum Pencurian Motor Keyless

Anton membeberkan beberapa modus yang kerap terjadi:

  1. Pinjam lalu gandakan remote:
    Pelaku sebelumnya pernah meminjam motor, kemudian menggandakan atau menyimpan data barcode remote.

  2. Parkir terlalu dekat dengan remote:
    Beberapa kasus terjadi karena motor diparkir dekat dengan posisi pemilik (misalnya dalam warung atau rumah). Pelaku hanya perlu menekan-nekan tombol dan mendorong motor hingga sistem mendeteksi sinyal dan menyala.

  3. Pencurian oleh sindikat menggunakan mobil pick-up:
    Modus ini dilakukan oleh kelompok terorganisir. Motor dibawa secara fisik menggunakan mobil bak terbuka, biasanya dalam hitungan detik.

  4. Pencurian dengan memanfaatkan barcode:
    Barcode yang seharusnya dijaga kerahasiaannya seringkali justru digantung bersama kunci. Anton menjelaskan bahwa barcode motor umumnya berupa angka unik pada kertas atau pelat mika:

    • Honda: 9 angka
    • Yamaha: 6 angka
    • Suzuki: 4 angka

Jika barcode ini jatuh ke tangan yang salah, pelaku bisa memprogram remote baru dan menyalakan motor tanpa kesulitan.

Sistem Darurat & Solusi Keamanan Tambahan

Anton juga menjelaskan cara kerja sistem emergency pada beberapa merek:

  • Yamaha: tekan tombol tiga kali untuk mengaktifkan mode darurat.
  • Honda: tahan tombol hingga indikator menyala, sebagai sinyal masuk ke sistem emergency.

Namun demikian, ia tetap menekankan bahwa sistem digital tidak sepenuhnya menjamin keamanan. Solusi terbaik menurut Anton adalah tetap menggunakan metode konvensional.

“Tambahkan kunci ganda seperti gembok cakram. Dari pengalaman saya, maling akan enggan ribet jika melihat motor pakai gembok tambahan,” ungkap Anton.

Pesan Akhir: Jangan Terlena Teknologi

Di akhir perbincangan, Anton menegaskan bahwa kenyamanan teknologi tidak boleh membuat pemilik motor abai terhadap risiko kejahatan. Kewaspadaan, kombinasi pengamanan digital dan manual, serta tidak berbagi akses kepada orang lain adalah kunci mencegah pencurian.

“Teknologi itu alat bantu, bukan pengganti kewaspadaan. Kunci tambahan tetap jadi pertahanan terbaik,” pungkas Anton Magisina.

Tags