Kisah Tragis Omayra Sánchez, Gadis Kecil Yang Terjebak 60 Jam Akibat Letusan Gunung Nevado Del Ruiz

Kisah Tragis Omayra Sánchez, Gadis Kecil Yang Terjebak 60 Jam Akibat L
28-Jul-2025 | sorotnuswantoro Purbalingga

Dunia menyaksikan salah satu kisah paling menyayat hati dari bencana alam pada tahun 1985. Omayra Sánchez Garzón, seorang gadis berusia 13 tahun, menjadi simbol tragedi kemanusiaan ketika dirinya terjebak selama lebih dari 60 jam dalam reruntuhan rumahnya setelah letusan dahsyat Gunung Nevado del Ruiz.

Letusan tersebut terjadi pada malam 13 November 1985. Awan panas melelehkan es di puncak gunung, memicu lahar besar yang menghancurkan kota Armero. Omayra saat itu berada di rumah bersama keluarganya. Ayah dan bibinya tewas dalam kejadian itu, sementara sang ibu dan saudara laki-lakinya selamat.

Omayra sempat selamat dari terjangan awal lahar, namun kakinya terjepit oleh reruntuhan rumah, dan tubuhnya terendam air serta material vulkanik hingga sebatas leher. Saat tim penyelamat datang, mereka tidak bisa menariknya keluar tanpa risiko memperparah kondisinya. Yang menyayat hati, salah satu penghalang adalah tangan bibinya yang sudah meninggal yang mencengkeram kaki Omayra erat-erat dari bawah reruntuhan.

Selama tiga hari penuh, Omayra menunjukkan ketabahan luar biasa. Ia tetap ramah, menyanyi, berbicara kepada tim penyelamat, bahkan meminta soda dan makanan manis. Ia juga sempat diwawancarai dan difoto oleh media yang hadir di lokasi. Namun perlahan kondisinya memburuk: wajahnya membengkak, matanya memerah, dan kulitnya mulai pucat.

Pada hari ketiga, Omayra mulai berhalusinasi dan berbicara soal sekolah. Ia bahkan sempat meminta para relawan untuk beristirahat dan meninggalkannya saja. Di titik itulah, tim penyelamat yang kehabisan opsi menilai bahwa menyelamatkannya mungkin justru menyiksa. Mereka memilih menemaninya hingga akhir hayat.

Omayra Sánchez akhirnya meninggal dunia pada pagi hari 16 November 1985, setelah berjuang selama sekitar 60 jam. Ia dinyatakan meninggal akibat gangren dan hipotermia.

Kisah pilunya menjadi simbol kegagalan manajemen bencana, sekaligus memperlihatkan betapa kuatnya seorang anak kecil dalam menghadapi maut.

source : id.wikipedia.org

Tags