Kodim 0707/wonosobo Tancap Gas, Pengerasan Jalan Penghubung Dua Dusun Di Wadaslintang Dikebut

Suara dentingan sekop, deru mesin molen, dan tawa ceria warga berpadu menjadi irama khas pembangunan di Desa Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Di bawah terik matahari yang menyengat, prajurit TNI bersama masyarakat setempat bekerja bahu-membahu menyelesaikan pengerasan jalan penghubung Dusun Melokan dengan Dusun Kalidadap. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2025 yang digelar oleh Kodim 0707/Wonosobo.
Akses Vital yang Lama Dinanti Warga
Kapten Inf Y. Nurbiyanto, Danramil Wadaslintang, menjelaskan bahwa fokus utama TMMD kali ini adalah membuka akses transportasi yang lebih layak.
"Jalur ini vital. Menghubungkan dua dusun dan menjadi nadi pergerakan warga," ungkapnya, Senin (11/8/2025).
Sebelumnya, jalan ini kerap menjadi kendala besar bagi warga. Saat musim hujan, kondisi jalan yang becek dan licin menghambat distribusi hasil pertanian, membatasi pergerakan kendaraan, serta menyulitkan anak-anak menuju sekolah. Bahkan, aktivitas sosial dan ekonomi warga sering tertunda karena akses yang sulit dilalui.
Strategi Kejar Target di Lapangan
Menyadari urgensi pembangunan ini, jajaran TNI menerapkan strategi percepatan pekerjaan. Walaupun tidak menggunakan alat berat canggih, proses pengerjaan tetap berjalan maksimal dengan memanfaatkan mesin molen dan kereta dorong sebagai sarana utama.
"Alat utama kami memang sederhana, tapi ini adalah senjata andalan. Kami memaksimalkan semua personel dan mendorong gotong royong warga," jelas Kapten Nurbiyanto.
Setiap hari, anggota TNI dan warga membentuk tim estafet. Mereka mencampur adonan semen, pasir, dan kerikil, lalu mengangkutnya secara bergantian menuju titik pengerjaan. Tidak ada batas tegas antara komando dan masyarakat, semua melebur dalam koordinasi yang hangat dan saling membantu.
Gotong Royong, Senjata Paling Ampuh
Menurut Kapten Nurbiyanto, peralatan hanyalah penunjang. Kekuatan utama pembangunan ini justru terletak pada semangat kebersamaan.
"Masyarakat di sini luar biasa. Mereka sangat antusias. Panas terik dan rasa haus seolah tak terasa. Yang ada hanya semangat, canda, dan tawa. Kami menyatu, membaur. Gotong royong ini adalah kekuatan kita," ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Partisipasi warga tidak hanya sebatas tenaga, tetapi juga dukungan logistik seperti konsumsi dan penyediaan material tambahan jika dibutuhkan. Keterlibatan menyeluruh ini membuat suasana kerja lebih ringan dan progres pengerjaan semakin cepat.
Dampak Positif untuk Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial
Pengerasan jalan ini diproyeksikan memberikan manfaat besar bagi kehidupan masyarakat. Jalan mulus akan memperlancar mobilitas hasil pertanian ke pasar, memudahkan akses pendidikan anak-anak, dan mempercepat respon layanan kesehatan.
"Kami menargetkan jalan ini segera bisa dimanfaatkan. Dampaknya akan terasa langsung, baik untuk ekonomi, pendidikan, maupun kehidupan sosial warga," tegas Kapten Nurbiyanto.
Membangun Infrastruktur, Mempererat Persaudaraan
Program TMMD Sengkuyung Tahap III bukan sekadar pembangunan fisik. Kehadiran TNI di tengah masyarakat membangkitkan kembali nilai-nilai gotong royong yang menjadi identitas bangsa.
Kodim 0707/Wonosobo berhasil membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur di desa dapat menjadi sarana mempererat hubungan antara prajurit TNI dan warga, sekaligus menumbuhkan rasa saling memiliki terhadap hasil pembangunan.
TMMD ini adalah bukti bahwa membangun desa bukan hanya tentang menata jalan, tetapi juga tentang membangun hati dan menguatkan ikatan persaudaraan.