Pupuk Kimia Adalah Konspirasi Penjajahan Petani Nusantara

Pupuk Kimia Adalah Konspirasi Penjajahan Petani Nusantara
06-Nov-2024 | sorotnuswantoro Purbalingga

Penjajahan dilabelkan kepada praktek-praktek produksi pupuk kimia yang dilakukan pabrik. Pasalnya, produksi tersebut berakibat pada rusaknya bumi dan krisis iklim. Hal ini jauh berbeda dengan visi petani organik yang memerhatikan kelestarian alam dalam bertani.

“Yang dilakukan petani squad nusantara itu praktek pertanian lestari, meninggalkan praktek modernisasi yang merusak, bumi indonesia”. ujar imam pembina squad nusantara DPC Purbalingga

Kini petani sedang menghadapi tantangan yang cukup pelik. Menurutnya hal ini terjadi akibat produksi benih dan pupuk kimia oleh pabrik telah marak beredar di pasaran. Ia melihat kemudahan mendapatkan pupuk kimia menyebabkan konsumsi bahan tersebut meningkat secara drastis. Padahal, produksi pupuk kimia oleh pabrik sangat bertolak belakang dengan visi murni petani, yakni pertanian yang tidak eksploitatif.

“Pertanian industrial sangat rakus, orientasinya produksi, produksi, produksi!”.tegasnya

Bahwa saat ini banyak petani sudah mengalami ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia. Ia menyebut mereka bukan lagi sebagai petani, melainkan hanya sekadar juru tani. Juru tani adalah julukan bagi petani yang tidak lagi memproduksi pupuk organik dan benih sendiri.
“Pupuk subsidi saja kimi, sedangkan kimia merusak tanah prablem petani hari ini adalah masalah tanah,” ujar Imam

Imam menyoroti fenomena ketergantungan terhadap pupuk kimia tidak dapat lepas dari kehadiran perusahaan agroteknologi seperti Bayer dan Monsanto. Produk industri tersebut juga mengambil alih kedaulatan petani atas pangan dan pupuk. Menurutnya produksi pupuk yang dilakukan oleh perusahaan tersebut menyebabkan petani menjadi ketergantungan dengan produk-produk industrial. “Karena ketergantungan maka wilayah otoritas petani menjadi semakin sempit,” ucap imam.

Lebih lanjut, Imam menuturkan bahwa secara historis, benih dan pupuk adalah bagian dari wilayah kedaulatan petani. Artinya, tugas-tugas keperawatan atas pertanian adalah kuasa petani. Namun, berdasarkan penjelasannya, kolonialisme pertanian dalam bentuk industri pupuk kimia telah merenggut kedaulatan tersebut. Hal ini dilakukan melalui penguasaan pabrik atas benih dan pupuk. “Penguasaan terhadap benih dan pupuk, dahulu merupakan otoritas petani,” tutur Imam

Perjuangan dalam mendorong petani untuk melawan berbagai bentuk kolonialisme pertanian adalah dengan bagi bagi pupuk gratis, kami bagikan gratis ke 18 ribu petani di Kabupaten Purbalingga khusus pembenah tanah dan murni organik. “Kami hanya ingin menggugah petani soal ancaman pupuk kimia terhadap masa depan kaum petani,” ucap Imam

Tradisi pertanian sebagai hubungan komunikasi petani dengan alam saat ini telah terdegradasi oleh zaman seakan petani telah lupa kulturasi budaya tani yang berketuhanan. Petani hanya menjadi objek bisnis yang di doktrin untuk mendapatkan hasil yang maksimal namun melupakan unsur unsur penting dalam hakikat pertanian.

“Bagi mereka yo ekosistem sawah ini sahabat mereka,” ungkap Imam.

Pembagian pupuk gratis di Kabupaten Purbalingga adalah kolaborasi antara organisasi Squad Nusantara (SN) dengan calon bupati Purbalingga yaitu Fahmi - Dimas yang peduli kepada pertanian, dan ini merupakan cara untuk membumikan praktek-praktek pertanian lestari dan menyebarkan nilai-nilai yang dipegang oleh petani. “Nilai kami, yaitu menolak penjajahan pupuk kimia dan pertanian industrial yang merusak alam,” pungkasnya

Tags