Asyiknya Geng Cendol

Asyiknya Geng Cendol
03-Jan-2025 | sorotnuswantoro Purbalingga

Kisah persahabatan 6 orang perempuan yang berawal dari sebuah organisasi Kader Kesehatan di suatu desa. Clarisa, Lilis, Hasya ,Ela , Shanum, dan juga Desi adalah kader kesehatan salah satu desa yang berasal dari beberapa RW. Banyaknya kegiatan membuat mereka sering bertemu, saling sharing berbagai permasalahan kegiatan bahkan sampai urusan rumah tangga.

Singkat cerita semakin hari mereka semakin akrab kemanapun mereka selalu pergi bersama, dresscode pun harus sama hingga akhirnya banyak orang lain merasa mereka adalah circle ter hits di desa itu, dan kemudian mereka menamai gengnya " Cendol Dawet ".Banyak orang memandang mereka selalu bahagia, sering nongkrong dan tidak mempunyai permasalahan apapun. Namun mereka mengungkapkan sebenarnya, yang orang lain sangka adalah salah, mereka mempunyai permasalahan masing-masing dan menurutnya kesedihan tidak perlu di ekspos ke media sosial. Mereka punya prinsip, tidak perlu mengumbar kesedihan karena belum tentu orang lain dapat mengobati kesedihan yang mereka rasakan. Mereka hanya perlu menunjukan kebahagiaan, dan berharap semoga anggapan dari orang-orang menjadi doa . Dari 6 orang ini mempunyai karakter yang berbeda - beda,

Ela adalah seorang ibu rumah tangga namun suami merantau ke Jakarta , sehingga mempunyai banyak waktu ngumpul bersama temannya. Di rumahnya lah mereka sering ngumpul, bahkan rumah sudah seperti basecamp. Ela yang mempunyai hobi memasak, sering kali memasak untuk teman- temannya, dia juga sebagai pengayom anggotanya,namun dialah yang paling galak dan tegas dalam geng Cendol ini.

Begitu juga dengan Hasya, suaminya pun merantau ke Jakarta sehingga sering ngumpul bersama gengnya, karakternya yang tak pernah basa basi membuat dia selalu ceplas ceplos kepada siapapun. Namun sifatnya itu membuatnya akrab dengan siapa saja.

Desi seorang pekerja swasta, dia perempuan kuat yang harus membanting tulang sendiri demi memenuhi kebutuhan keluarga. Penampilannya yang selalu elegan membuat orang - orang terpesona melihatnya. Dia adalah perempuan yang paling mandiri dalam geng ini.

Clarisa adalah seorang single parent beranak satu dan mempunyai usaha warung sayur di rumahnya. Karakternya yang paling lemod diantara teman satu gengnya membuat anggota yang lain sering merasa geram dengan ulahnya. Obrolan apapun selalu telat mencerna , meskipun dirinya ikut tertawa namun ternyata dia sama sekali ga nyambung dengan apa yang di bicarakan. Namun demikian, dia adalah perempuan paling Sholehah diantara anggota geng yang lainnya.

Shanum adalah perempuan termuda dalam circle itu, ia seorang KPM di desa yang selalu mendampingi kegiatan kader. Dia adalah motivator para kader dalam menjalankan program - program kesehatan di Desa. Karakternya yang kalem namun jago mengkritik orang. Hobinya yang suka mereview tempat nongkrong,membuat teman - temannya nurut kemanapun dia mau.

Lilis seorang ibu rumah tangga beranak dua, karakternya yang murah senyum dan selalu ceria membuat dia memiliki banyak teman. Apalagi banyak kegiatan yang dia ikuti, menambah ilmu dan wawasan serta memperluas circle nya. Salah satu hobinya adalah mencari berita alias si julid, namun teman - temannya menganggapnya si tukang ghibah. Bahkan ada yang menjulukinya sebagai wartawan. Maka dari itu ,jika mereka ngumpul tanpa Lilis seperti ada yang kurang, karena Lilis lah pencair suasana dengan pembawaannya yang selalu riang.

Geng Cendol Dawet sering menjadi perbincangan orang - orang di Desa dikarenakan kebiasaan mereka yang selalu jalan - jalan dan nongkrong ke tempat -tempat yang sedang hits. Tak sedikit pula yang menganggap geng Cendol ini adalah geng yang meresahkan karena sangat mudah mempengaruhi tokoh - tokoh masyarakat yang ada di desa. Mereka mudah bergaul, bercanda dengan siapapun tanpa memandang status. Mereka adalah perempuan yang selalu berani berargumen selama mereka melakukan hal yang benar. Pada prinsipnya mereka tidak peduli dengan omongan orang lain yang penting mereka bahagia.

Geng Cendol Dawet sangat di kenal dikalangan masyarakat di Desa itu mulai dari remaja, dewasa sampai lansia. Namun namanya kehidupan di Desa tentu saja penilaian orang berbeda - beda, ada yang cuek, biasa saja, julid bahkan banyak yang tak suka. Geng Cendol Dawet tak mempermasalahkan hal itu, karena mereka beranggapan tidak pernah mencampuri urusan orang lain. Pergi kesana kemari tertawa bahagia melepaskan beban yang sebenarnya berat. Itulah hebatnya mereka, mampu menyembunyikan masalah yang tidak perlu orang lain tahu. Orang lain hanya perlu tahu bahwa mereka bahagia dan tak kekurangan apapun.

Tags