Akses Air Bersih Didesa Pengalusan Kecamatan Mrebet Tersedia, Beban 20 Juta Saat Kemaraupun Hilang

Dusun Bithing masuk wilayah desa Pengalusan kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Merupakan salah satu wilayah yang kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih.karena wilayah Pengalusan berada didataran tinggi dilereng gunung Slamet.
Saat ini masyarakat desa Pengalusan sebagian ada yang memanfaatkan Pam desa yang sumber airnya mengambil dari desa lain dikabupaten Purbalingga, Sebagian lagi ada yang memanfaatkan salah satu sungai yang letaknya sulit dijangkau oleh masyarakat karena akses jalannya sulit.
Namun kedepan warga dusun Bithing tidak akan mengalami kesulitan air lagi.
Dengan memanfaatkan teknologi Geolistrik yaitu uji coba untuk mendapatkan akses air bersih, Pemerintah desa Pengalusan bersama dinas Kementrian Sosial menggarap pengerjaan sumur bor di wilayah dusun 5 RT 02 RW 03.
Kebetulan tanah yang dipakai merupakan milik bapak wakyo selaku kepala dusun 5.
Pada Sabtu 19 Januari 2025 saat kami temui dilokasi pengeboran di samping rumahnya, Beliau menuturkan bahwa pengeboran ini sudah pada tahap penyedotan yang terakhir yang diperkirakan pengerjaannya sampai malam hari. Sebelumnya sudah dilakukan penyedotan sampai 3 tahap selama 3 hari berturut turut dengan durasi 10 jam sekali penyedotan. Masih menurut beliau, pengeboran ini mencapai kedalaman 62 meter, namun yang berupa tanah hanya sampai kedalaman 2 meter dan lapisan batunya 60 meter sendiri.sementara pemasukan selang penyedot sampai di titik 58 meter dan titik ketenangan air di angka 44,94 meter , berarti tersisa sekitar 17 meter di titik aman.
" Saya sangat terharu akhirnya akses air bersih didesa Pengalusan sudah terwujud. Saya juga senang bisa memanfaatkan tanah milik saya untuk digunakan bagi kepentingan orang banyak. Saya sangat sedih jika masyarakat sini selalu kesulitan untuk mendapatkan akses air, sampai sampai disini muncul istilah no time for love yang artinya tidak ada waktu untuk bercinta akibat kendala air yang dialami warga dusun saya", demikian ungkapan hati pak wakyo sambil meneteskan air mata haru.
Sementara menurut Bapak Bambang selaku kepala desa Pengalusan menerangkan bahwa saat musim kemarau pemerintah desa Pengalusan menghabiskan dana desa sekitar 20 jutaan guna memenuhi kebutuhan air bersih sebagian warga yang terdampak kemarau. Untuk itu melalui dinas kementrian sosial pemdes mengajukan dana guna pengadaan pengerjaan sumur bor. "Alhamdulillah permohonan kami dikabulkan oleh pihak Kemensos dan kami mendapat kucuran dana sebesar 875 juta", ungkap beliau.
Masih menurut beliau saat kami temui di kediaman pada Minggu 20 Januari 2025 sekarang sudah pada tahap pengerjaan penampungan air. dan tahapan selanjutnya adalah pengerjaan saluran kerumah rumah warga yang akan dianggarkan dari dana desa.
Harapan beliau agar secepatnya bisa rampung supaya akses air bersih segera bisa dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.