Dua Abad Wonosobo: Prosesi Sakral Bedhol Kedhaton Dilanjutkan Bedhol Opd, Mutasi Jabatan Tandai Transformasi Pemerintahan

Dalam momentum agung peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan serangkaian kegiatan spiritual, historis, dan strategis. Dimulai dari prosesi Bedhol Kedhaton, ritual yang menghidupkan kembali jejak sejarah pemerintahan leluhur, hingga Bedhol OPD dan mutasi jabatan pejabat struktural, semuanya mencerminkan dinamika restorasi tata kelola daerah menuju era yang lebih unggul dan berdaya saing.
Transformasi Pemerintahan Melalui Mutasi Jabatan
Sebagai bagian dari semangat reorientasi dan revitalisasi birokrasi yang selaras dengan nilai-nilai luhur dwi abad Wonosobo, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat secara resmi melakukan mutasi sejumlah pejabat struktural eselon II pada Rabu, 24 Juli 2024, bertepatan dengan puncak Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo.
Berikut daftar lengkap mutasi jabatan:
Mutasi Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
24 Juli 2024
-
Drs. Mohamad Kristijadi, M.Si.
Dari: Kepala BPKAD
Menjadi: Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda -
Drs. Tri Antoro, M.Si.
Dari: Kepala BKD
Menjadi: Kepala BPKAD -
Iwan Widayanto, S.STP.
Dari: Inspektur
Menjadi: Kepala BKD -
Drs. Supriyadi, M.M.
Dari: Kepala Bappeda
Menjadi: Inspektur -
Drs. Tono Prihatono
Dari: Sekretaris DPRD
Menjadi: Kepala Bappeda -
Agus Wibowo, S.Sos.
Dari: Kepala Disparbud
Menjadi: Sekretaris DPRD -
Fahmi Hidayat, S.IP., M.P.P.
Dari: Kepala Diskominfo
Menjadi: Kepala Disparbud -
Khristiana Dhewi, SE., M.M.
Dari: Staf Ahli
Menjadi: Kepala Diskominfo -
Dr. Prayitno, S.Sos., M.Si.
Dari: Kepala Disnakerindtrans
Menjadi: Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan -
Achmad Fathoni, S.Sos., M.T.
Dari: Staf Ahli
Menjadi: Kepala Dindagkop UKM -
Drs. Sumekto Hendro Kustanto
Dari: Kasatpol PP
Menjadi: Kepala BPBD -
Dudi Wardoyo, A.P., M.M.
Dari: Kalak BPBD
Menjadi: Kasatpol PP
Makna di Balik Mutasi dan Bedhol OPD
Mutasi ini bukan semata-mata rotasi birokrasi, melainkan bagian dari bedhol struktural—penataan ulang arah kebijakan dan penempatan sumber daya manusia yang tepat pada posisi strategis. Sinergi antara mutasi dan Bedhol OPD diharapkan memperkuat struktur organisasi perangkat daerah agar mampu menjawab tantangan pembangunan di era baru Wonosobo pasca dua abad.
Bupati Afif Nurhidayat menegaskan bahwa mutasi ini telah melalui mekanisme evaluasi kinerja dan kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan.
“Kami ingin membangun tatanan pemerintahan yang responsif, adaptif, dan memiliki semangat pelayanan publik yang tinggi. Momentum Hari Jadi ke-200 ini adalah waktu yang tepat untuk menyegarkan kembali komitmen birokrasi,” ujar Bupati.
Simbolisasi Penyatuan Spirit Budaya dan Reformasi
Dengan menyatukan ritual adat Bedhol Kedhaton dan kebijakan reformasi struktural melalui mutasi dan Bedhol OPD, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menunjukkan bahwa sejarah dan masa depan dapat berjalan berdampingan. Simbol-simbol pusaka seperti Tirta Perwitosari dan Tombak Katentreman berpadu dengan simbol administratif berupa pelantikan pejabat, menegaskan bahwa pemerintahan bukan hanya kerja teknokratis, melainkan juga penjaga nilai dan budaya.
Peringatan dua abad Wonosobo bukan sekadar perayaan. Ia menjadi tonggak peneguhan jati diri, aktualisasi budaya, dan konsolidasi birokrasi untuk membawa Wonosobo menuju abad ketiga dengan visi yang lebih progresif: adil, makmur, unggul di segala bidang, dan tetap kukuh dalam tembayatan budaya leluhur.