Bupati Kendal Launching Antologi Puisi Senandung Angin Laut Dalam Sejuk Gunung Kendal, Karya Dari Puluhan Penulis Dan Penyair

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, atau yang akrab disapa Mbak Tika, melaunching antologi puisi yang berjudul Senandung Angin Laut Dalam Sejuk Gunung Kendal, di Pendopo Kabupaten Kendal, Sabtu (26/07/2025) malam.
Buku kumpulan puisi karya dari 21 penulis dan penyair tersebut, diluncurkan dalam rangka memperingati ulang tahun Kabupaten Kendal ke-420.
Mbak Tika, yang juga menyertakan 2 puisi di antologi itu, dalam sambutannya mengucapkan puji syukur kepada Allah karena antologi puisi Senandung Angin Laut Dalam Sejuk Gunung Kendal bisa diluncurkan. Ia mengucapkan terima kasih kepada penulis puisi yang telah memberikan sumbangan karyanya sebagai hadiah ulang tahun Kendal.
"Teruslah semangat berkarya dan jaga keanekaragaman seni dan budaya," pintanya.
Usai meluncurkan antologi puisi, Mbak Tika membacakan salah satu puisinya yang berjudul Pesonamu. Sementara satu puisinya lagi yang berjudul Senandung Angin Laut, Kendal, dinyanyikan oleh grup musik Satoe Boemi.
Penggagas acara, Nurdien HK, mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung pelaksanaan launching antologi puisi ini, termasuk Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Niken Larasati, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, dan para penulis puisi yang telah mengirimkan karyanya untuk diantologikan.
"Saya pernah lama tinggal di Kendal dan banyak kenangan yang tak bisa saya lupakan," ujarnya.
Acara ini dimeriahkan oleh penampilan Bupati Tika dan Ketua Tim Penggerak PKK, Niken Larasati, serta beberapa penyair yang puisinya tergabung di antologi puisi Senandung Angin Laut Dalam Sejuk Gunung Kendal.
Mereka termasuk penyair tamu dari Semarang, Timur Sinar Suprabana, penyair asal Kendal yang kini tinggal di Semarang, Gunoto Sapari, penyair asal Semarang yang sekarang bermukim di Kaliwungu, Slamet Priyatin, dan penyair asli Kendal, Bahrul Ulum.
Selain itu, ada juga Setya Naka Adrian, Lukluk Anjaina, Heri Cs, dan grup musik Satoe Boemi Semarang. Kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya dan sastra lokal.
Antologi puisi Senandung Angin Laut Dalam Sejuk Gunung Kendal menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan kekayaan budaya dan sastra Kendal. Acara ini juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap puisi dan sastra.
Antologi puisi ini merupakan hasil karya dari 21 penulis dan penyair yang terdiri dari berbagai latar belakang dan usia.(*)