Karnaval Kemerdekaan Wonosobo: Semarak Hut Ri Ke 80, Wujud Syukur Dan Kebersamaan

Advetorial – Ratusan ribu pasang mata menyaksikan, ribuan langkah kaki menari di jalanan kota, dan puluhan instansi bersatu dalam semangat kemerdekaan. Karnaval Kemerdekaan HUT RI ke-80 di Kabupaten Wonosobo menjadi bukti nyata bagaimana peringatan hari bersejarah bangsa bisa dikemas penuh makna, meriah, sekaligus sarat nilai edukasi (18/7/2025).
Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama lintas instansi sukses menggelar karnaval yang melibatkan 65 instansi dengan jumlah peserta mencapai 7.000 orang, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, BUMD, komunitas, kelompok kesenian, marching band, sekolah, hingga universitas.
Mengangkat tema “Lestari Alamku, Luhur Budayaku, Jaya Indonesia”, karnaval tahun ini tidak hanya menyuguhkan parade budaya dan kreativitas, tetapi juga menyampaikan pesan penting mengenai pelestarian alam, kebersihan lingkungan, serta kebanggaan terhadap budaya lokal.
Bupati Afif Nurhidayat: Momentum Kemerdekaan, Momentum Pelayanan
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, hadir langsung di tengah masyarakat menyaksikan karnaval. Baginya, kegiatan ini adalah simbol kebersamaan sekaligus refleksi semangat kemerdekaan.
“Ya bagus sekali, ini kan momentum kemerdekaan, jadi harus merdeka. OPD juga harus merdeka, merdeka untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang lebih optimal,” tegas Bupati Afif.
Menurutnya, seluruh peserta telah berkontribusi dengan karya terbaiknya. Namun, ia juga menekankan perlunya evaluasi agar pelaksanaan tahun mendatang bisa lebih tertata.
“Menarik semua, semua dengan tema masing-masing. Semuanya menyatukan sendi-sendi kebudayaan. Ke depan kita tingkatkan lagi kualitasnya. Hanya saja waktunya kemarin agak mepet dengan Magrib, sehingga tahun depan bisa lebih diatur agar lebih leluasa,” tambahnya.
Kristiana Dewi : Karnaval untuk Masyarakat
Ketua panitia karnaval sekaligus Kepala Diskominfo Kabupaten Wonosobo, Kristiana Dewi menjelaskan bahwa karnaval ini merupakan wujud rasa syukur sekaligus momen kebersamaan antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak.
“Kami sengaja melibatkan berbagai unsur agar gelora kemerdekaan bisa ditularkan ke masyarakat. Ini saatnya instansi turun langsung menghibur dan lebih dekat dengan masyarakat, agar mereka semakin tahu keberadaan instansi, tugas fungsi masing-masing, serta pesan-pesan positif yang ditampilkan,” ungkapnya.
Menurut Kristiana, tema yang diangkat juga relevan dengan tantangan saat ini. Budaya bersih harus diperkuat, sebab kesadaran masyarakat tentang sampah masih rendah.
“Jika alam kita lestari, anak cucu kita bisa menikmati kehidupan dengan lebih baik. Selain itu, budaya juga bagian dari identitas kita. Budaya perlu kita apresiasi, kita junjung tinggi, dan kita wariskan kepada generasi penerus agar mereka tidak larut dalam budaya yang kurang bijak,” tambahnya.
Rute Karnaval dan Kolaborasi Pengamanan
Karnaval mengambil rute dari Perempatan Honggoderpo – Jalan Ahmad Yani – Jalan Kartini – Jalan Pangeran Diponegoro – dan berakhir di Jalan Merdeka tepat di depan Kantor Bupati Wonosobo.
Agar masyarakat bisa menikmati jalannya karnaval dengan aman dan nyaman, panitia bekerja sama dengan Polres Wonosobo, Kodim 0707/Wonosobo, Dinas Perkimhub, serta berbagai unsur terkait.
Setiap kelompok peserta memiliki titik persiapan berbeda, sehingga tidak menimbulkan penumpukan massa di satu lokasi. Pengaturan ini terbukti efektif dalam menjaga ketertiban dan kelancaran acara.
Persiapan Singkat, Hasil Maksimal
Meski hanya dipersiapkan dalam waktu 10 hari, karnaval berjalan lancar dan sukses berkat dukungan penuh dari pemerintah daerah, aparat keamanan, instansi, komunitas, hingga masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah untuk dua kategori, yakni yel-yel terbaik dan kostum terbaik. Pemenang pertama memperoleh TV dari Geodipa, sementara juara kedua dan ketiga mendapatkan uang tunai dari Forum BUMD Kabupaten Wonosobo.
Harapan untuk Tahun Depan
Baik pemerintah daerah maupun panitia berharap karnaval ini dapat menjadi agenda rutin tahunan yang semakin meriah dan inklusif.
“Kami berharap program ini bisa dilanjutkan tahun depan dengan lebih meriah, lebih sukses, dan melibatkan lebih banyak pihak. Harapannya, masyarakat semakin memiliki rasa handarbeni (kepemilikan) terhadap makna kemerdekaan, semakin semangat, dan lebih menyatu dengan pemerintah serta instansi terkait,” pungkas Kristiana Dewi.
Karnaval: Wujud Syukur, Budaya, dan Kebersamaan
Karnaval Kemerdekaan HUT RI ke-80 di Wonosobo bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Ia menyatukan masyarakat, melestarikan budaya, menanamkan nilai kebersihan lingkungan, sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air.
Dengan semangat kemerdekaan, Pemkab Wonosobo bersama seluruh elemen masyarakat menegaskan komitmennya untuk melangkah maju, menjaga warisan budaya, dan membangun Wonosobo yang lebih baik, lebih harmonis, dan lebih sejahtera.