Kkn Unsoed 2025 Bangun Gerakan Literasi Berkelanjutan Di Pondok Baca Puspita Dusun Candi, Wonosobo

Di tengah geliat pendidikan berbasis komunitas, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025 mencatatkan langkah strategis dengan menghidupkan budaya literasi di Pondok Baca Puspita, yang terletak di Dusun Candi, Desa Sawangan, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
Program ini menjadi bagian dari pelaksanaan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), melibatkan perguruan tinggi untuk memperkuat gerakan literasi masyarakat. Di Wonosobo, pelaksanaan program ini berjalan di bawah koordinasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda), serta mendapat pendampingan langsung dari petugas teknis perpustakaan desa, Slamet Riyono.
--
Dedikasi Pasangan Penggerak: Polisi dan Guru Jadikan Rumahnya Pusat Literasi
Pondok Baca Puspita tidak hadir dari proyek instan, melainkan lahir dari ketulusan pasangan suami istri pengabdi ilmu: Wahadi dan Endang Puspitorini.
Wahadi, seorang anggota Polri aktif berpangkat Aiptu yang bertugas di Polres Wonosobo, mengabdikan waktunya di luar dinas untuk menciptakan ruang baca bagi anak-anak dan warga sekitar. Sang istri, Endang Puspitorini, adalah seorang guru sekaligus ibu Bhayangkari yang menjadi tulang punggung kegiatan harian pondok baca tersebut.
> “Kami memulai dari nol. Tujuannya hanya satu: agar anak-anak tidak kehilangan masa depan karena tak punya akses pada buku dan pendidikan,” ujar Endang, yang kini dikenal luas sebagai tokoh literasi perempuan Wonosobo.
Dengan dukungan warga sekitar, mereka menyulap rumah sederhana mereka menjadi sentra literasi desa, yang kini dikenal luas sebagai Pondok Baca Puspita—pusat pembelajaran, kreativitas, dan pemberdayaan.
--
Peran Mahasiswa KKN UNSOED: Kolaborasi Ilmu dan Aksi Nyata
Melalui pendekatan edukatif, kolaboratif, dan berbasis kearifan lokal, mahasiswa KKN Unsoed merancang berbagai program literasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Program-program tersebut antara lain:
? Kelas Literasi Anak “Bacaku Duniaku”
Mengajarkan anak-anak membaca dengan nyaring, menulis cerita pendek, dan menyampaikan pemikiran mereka di depan publik.
? Pelatihan Manajemen Perpustakaan
Warga desa diberikan pelatihan manajemen buku, sistem peminjaman, digitalisasi sederhana, dan pengarsipan koleksi.
? Gerakan “Satu Buku, Satu Pekan”
Mendorong setiap warga membaca minimal satu buku setiap minggu, lalu membagikan insight-nya dalam forum warga.
? Pentas Literasi dan Musikalisasi Puisi
Ajang menampilkan karya tulis warga, khususnya anak-anak dan remaja, dalam bentuk seni panggung.
? Branding dan Digitalisasi Pondok Baca Puspita
Mahasiswa membantu membuat identitas visual pondok baca, akun media sosial, serta dokumentasi program untuk publikasi luas.
--
Testimoni Pendamping Arpusda: Pondok Baca Puspita Jadi Model Literasi Desa
Dalam keterangannya, Slamet Riyono selaku pendamping perpustakaan desa dari Dinas Arpusda Wonosobo menyampaikan bahwa Pondok Baca Puspita menjadi salah satu titik literasi berbasis komunitas yang sangat potensial.
> “Program Perpusnas benar-benar terasa dampaknya ketika mahasiswa, warga, dan pegiat lokal bekerja bersama. Dusun Candi membuktikan bahwa literasi bisa tumbuh di desa, bahkan menjadi teladan nasional,” ujar Slamet.
--
Ravael Lian Valenzy: Dari Dusun, Literasi Menjadi Peradaban
Koordinator kegiatan KKN, Ravael Lian Valenzy, mahasiswa Fakultas Teknik (Teknik Elektro) Unsoed asal Majenang, menyampaikan bahwa keberadaan Pondok Baca Puspita telah membuka matanya bahwa pengabdian ilmu tidak harus dimulai dari tempat besar.
> “Kami hadir bukan hanya untuk berbagi ilmu, tapi juga belajar tentang pengabdian dari Pak Wahadi dan Bu Endang. Literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tapi jendela menuju kemandirian desa,” tegas Ravael.
--
Mahasiswa KKN Unsoed 2025 Dusun Candi – Profil Singkat
Berikut adalah daftar mahasiswa KKN Unsoed 2025 yang terlibat aktif di Pondok Baca Puspita:
1. Izzudin Faaruq Al Fathoni – A1D022118
Fakultas Pertanian (Agroteknologi), asal Tangerang
2. Nur Haida Zahra – D1A022018
Fakultas Peternakan (Peternakan), asal Kebumen
3. Sampari Timotius Msiren – F1A022064
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Sosiologi), asal Papua
4. Ravael Lian Valenzy – H1A022101
Fakultas Teknik (Teknik Elektro), asal Majenang
5. Maulisa Audina Salsabila – I1A022029
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (Kesehatan Masyarakat), asal Baturraden
6. Dewi Ayu Puspita – I1J022005
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (Keperawatan), asal Banyumas
7. Mira Maulani Aisyah – K1A022091
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia), asal Tasikmalaya
Langkah Lanjut: Komunitas Literasi Desa Sawangan Didirikan
Sebagai bentuk keberlanjutan program, para mahasiswa bersama pengelola pondok baca dan warga membentuk Komunitas Literasi Desa Sawangan. Komunitas ini bertugas menyelenggarakan kegiatan literasi rutin, menjalin jejaring antar dusun, serta memperkuat keterlibatan generasi muda dalam pendidikan.
Dari Candi, Cahaya Literasi Menyala
Apa yang dilakukan Wahadi dan Endang bukan hanya membuka rak buku, melainkan membuka masa depan. Kehadiran mahasiswa Unsoed, dukungan pemerintah melalui Arpusda, serta keterlibatan warga telah menjadikan Pondok Baca Puspita sebagai model transformasi sosial berbasis literasi.
Dari sebuah dusun kecil di lereng Wonosobo, lahirlah cahaya peradaban: literasi yang hidup, inklusif, dan berakar di hati masyarakat.