Perwakilan Kpsti Lebak Hadiri Tasyakur Dan Tafakur Retrospeksi Pencak Silat Tradisi Di Tmii

Perwakilan Kpsti Lebak Hadiri Tasyakur Dan Tafakur Retrospeksi Pencak
15-Dec-2025 | sorotnuswantoro Jakarta

Perwakilan Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI) Kabupaten Lebak menghadiri kegiatan Tasyakur dan Tafakur: Retrospeksi Pencak Silat Tradisi Pasca Diakui UNESCO yang digelar KPSTI Pusat di Gedung Serba Guna Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (14/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum KPSTI Pusat H. Mahfudz Abdurrahman, jajaran pengurus pusat KPSTI, para ketua dan pengurus KPSTI provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia, tokoh budaya, akademisi, praktisi pencak silat tradisi, serta perwakilan padepokan pencak silat dari berbagai daerah.

Dari Kabupaten Lebak, kegiatan ini dihadiri oleh Ketua KPSTI Lebak Haji Maman S.P, bersama jajaran pengurus KPSTI Lebak serta perwakilan padepokan pencak silat tradisi yang ada di wilayah Kabupaten Lebak sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian warisan budaya bangsa.

Rangkaian acara berlangsung khidmat, diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, pembacaan janji prasetia, sambutan panitia, hingga pengukuhan Ketua Umum dan pengurus KPSTI. Selain itu, dilakukan pula pembacaan serta penyerahan mandat pembentukan pengurus KPSTI tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

Ketua KPSTI Lebak, Haji Maman S.P, menyampaikan bahwa kehadiran perwakilan Lebak dalam kegiatan nasional tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral daerah dalam menjaga eksistensi pencak silat tradisi.

"Kami hadir mewakili Kabupaten Lebak sebagai bentuk komitmen untuk terus menjaga dan melestarikan pencak silat tradisi. Pengakuan UNESCO ini adalah amanah besar yang harus dijaga bersama, mulai dari pusat hingga ke daerah,” ujar Haji Maman S.P.

Ia menambahkan, Kabupaten Lebak memiliki banyak padepokan dan aliran pencak silat tradisi yang masih aktif dan perlu terus diperkuat melalui pembinaan berkelanjutan.

"KPSTI Lebak siap bersinergi dengan KPSTI pusat dan provinsi dalam pembinaan padepokan, pendataan aliran silat tradisi, serta regenerasi pesilat muda agar nilai-nilai budaya ini tetap hidup,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan KPSTI Award kepada sejumlah tokoh dari unsur pemerintah, budayawan, akademisi, dan praktisi yang dinilai berjasa dalam pelestarian dan pengembangan pencak silat tradisi di Indonesia.

Acara ditutup dengan sajian kolaborasi pencak silat tradisi dari berbagai daerah, sarasehan budaya, doa bersama, serta ramah tamah antar pengurus dan peserta sebagai ajang mempererat silaturahmi nasional KPSTI.

(Red)

Tags