Bawaslu Wonosobo Jalin Sinergi Strategis Dengan Kwarcab Pramuka: Bahas Rencana Mou Saka Adhyasta Pemilu

Bawaslu Wonosobo Jalin Sinergi Strategis Dengan Kwarcab Pramuka: Bahas
23-Oct-2025 | sorotnuswantoro Wonosobo

Dalam upaya memperkuat partisipasi pemuda dalam pengawasan demokrasi, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo melakukan audiensi dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Wonosobo. Pertemuan berlangsung hangat dan produktif di Sekretariat Kwarcab Wonosobo, Rabu (15/10/2025), dengan agenda utama membahas rencana kerja sama dan penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan Saka Adhyasta Pemilu.


Tujuan Audiensi: Membangun Kolaborasi Pengawasan Demokrasi Berbasis Kepemudaan

Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo, Sarwanto Priadhi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembentukan Saka Adhyasta Pemilu merupakan bentuk nyata penguatan pendidikan politik dan karakter demokratis di kalangan generasi muda.

“Kami melihat Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter yang kuat, disiplin, dan berintegritas. Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat pengawasan pemilu. Karena itu, kerja sama antara Bawaslu dan Kwarcab menjadi langkah strategis untuk mencetak kader muda pengawas demokrasi yang berjiwa nasionalis dan berintegritas tinggi,” jelas Sarwanto.

Menurutnya, sinergi antara lembaga pengawas pemilu dengan organisasi kepanduan akan membawa dampak positif, tidak hanya dalam konteks pendidikan politik, tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.


Saka Adhyasta Pemilu: Ruang Edukasi Politik Bagi Generasi Muda

Dalam kesempatan yang sama, anggota Bawaslu Wonosobo menjelaskan bahwa Saka Adhyasta Pemilu adalah satuan karya Pramuka yang berfokus pada pengawasan dan edukasi kepemiluan. Melalui kegiatan ini, para anggota Pramuka akan dibekali pemahaman mengenai proses pemilu, etika demokrasi, serta peran masyarakat dalam menjaga kejujuran dan keadilan pemilihan.

Saka Adhyasta diharapkan menjadi wadah pembelajaran praktis bagi kaum muda agar mampu menjadi pelopor partisipasi aktif dalam menjaga kualitas demokrasi di lingkungannya.
Program ini juga akan dilengkapi dengan pelatihan teknis, simulasi pengawasan, serta kegiatan lapangan yang menanamkan nilai partisipatif dan tanggung jawab sosial.


Respons Positif dari Kwarcab Pramuka Wonosobo

Sekretaris Kwarcab Wonosobo, Rochmat, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bawaslu dalam mengajak Pramuka berperan aktif dalam pengawasan demokrasi. Ia menilai kerja sama tersebut sangat sejalan dengan prinsip dasar gerakan kepanduan yang menekankan pembentukan karakter, moral, dan kepedulian sosial.

“Kami menyambut baik langkah Bawaslu. Pramuka memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda yang peduli terhadap bangsa. Melalui Saka Adhyasta Pemilu, anak-anak muda akan belajar mengenal pentingnya partisipasi dalam demokrasi dan tanggung jawab sebagai warga negara,” ujar Rochmat.

Ia juga menambahkan, Kwarcab siap mendukung penuh proses penyusunan MoU dan akan mengintegrasikan program ini dengan kegiatan pembinaan rutin Pramuka di tingkat sekolah dan kwartir ranting.


Rencana Tindak Lanjut: Menuju MoU Resmi dan Implementasi Lapangan

Hasil audiensi tersebut menghasilkan sejumlah poin penting yang akan segera ditindaklanjuti oleh kedua pihak. Di antaranya adalah:

  1. Penyusunan draft MoU antara Bawaslu Kabupaten Wonosobo dan Kwarcab Gerakan Pramuka Wonosobo sebagai dasar hukum kerja sama.
  2. Pembentukan tim kecil untuk merancang struktur organisasi Saka Adhyasta Pemilu tingkat kabupaten.
  3. Penyusunan modul pelatihan dan kegiatan edukatif, termasuk materi tentang pengawasan partisipatif, etika kepemiluan, dan nilai-nilai demokrasi.
  4. Rencana pelantikan dan pembinaan anggota Saka Adhyasta Pemilu pada awal tahun 2026 mendatang.

Sarwanto berharap, kerja sama ini tidak berhenti pada tataran seremonial semata, tetapi benar-benar diimplementasikan melalui kegiatan nyata yang berkesinambungan.

“Kami ingin memastikan, bahwa Saka Adhyasta Pemilu di Wonosobo bukan hanya simbol kerja sama, melainkan menjadi gerakan nyata yang melibatkan pemuda dalam menjaga kualitas demokrasi di tanah air,” tegasnya.


Pendidikan Politik yang Membumi dan Inspiratif

Audiensi ini menjadi bukti bahwa pengawasan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga penyelenggara, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa. Melalui sinergi antara Bawaslu dan Pramuka, diharapkan lahir generasi muda yang tidak apatis terhadap politik, tetapi justru menjadi agen perubahan dan penjaga nilai-nilai keadilan pemilu.

Seorang guru sekaligus pembina Pramuka, Endang Puspitorini, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan pandangan inspiratifnya:

“Langkah Bawaslu ini sangat penting untuk menanamkan pendidikan demokrasi sejak dini. Anak-anak muda harus dibekali pemahaman tentang arti kejujuran dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa. Jika mereka terbiasa dengan nilai-nilai itu, maka demokrasi Indonesia akan semakin matang dan beretika.”

Melalui audiensi ini, Bawaslu Kabupaten Wonosobo dan Kwarcab Gerakan Pramuka telah menegaskan komitmen bersama untuk membangun demokrasi partisipatif berbasis kepemudaan. Kolaborasi tersebut bukan hanya memperkuat fungsi pengawasan, tetapi juga menjadi investasi moral untuk masa depan bangsa.

Sinergi Bawaslu dan Pramuka menjadi simbol nyata bahwa demokrasi yang kuat dimulai dari pendidikan karakter generasi muda, dan Wonosobo telah mengambil langkah konkret menuju arah itu.

Tags